1. DESKRIPSI
KARANG DAN HABITATNYA
1.1 Pengertian ekosistem habitat karang
Terumbu karang atau coral reefs adalah habitat sistem kehidupan biota laut yang hangat, jernih, tidak dalam, yang kaya dengan keanekaragaman hayati. Struktur terumbu karang merupakan salah satu ekosistem tertua di dunia. Telah ada sejak kira-kira 459 juta tahun yang lalu, mulai dari terbentuknya algae hijau-biru kemudian sponge dan coral. Great Barier Reef yang terkenal merupakan gugus terumbu karang yang relatif muda, terbentuk hanya sekitar 18 juta tahun yang lalu. Daerah habitat karang mempunyai produktivitas dan ke-anekaragaman jenis fauna yang tinggi. Di samping itu ekosistem terumbu karang juga merupakan tempat hidup, tempat mencari makan (feeding ground), daerah asuhan (nursery ground) dan tempat memijah (spawning ground) untuk berbagai biota laut yang antara lain adalah ikan karang. Ikan karang banyak dimanfaatkan sebagai makanan maupun dijadikan ikan hias laut.
Terumbu karang atau coral reefs adalah habitat sistem kehidupan biota laut yang hangat, jernih, tidak dalam, yang kaya dengan keanekaragaman hayati. Struktur terumbu karang merupakan salah satu ekosistem tertua di dunia. Telah ada sejak kira-kira 459 juta tahun yang lalu, mulai dari terbentuknya algae hijau-biru kemudian sponge dan coral. Great Barier Reef yang terkenal merupakan gugus terumbu karang yang relatif muda, terbentuk hanya sekitar 18 juta tahun yang lalu. Daerah habitat karang mempunyai produktivitas dan ke-anekaragaman jenis fauna yang tinggi. Di samping itu ekosistem terumbu karang juga merupakan tempat hidup, tempat mencari makan (feeding ground), daerah asuhan (nursery ground) dan tempat memijah (spawning ground) untuk berbagai biota laut yang antara lain adalah ikan karang. Ikan karang banyak dimanfaatkan sebagai makanan maupun dijadikan ikan hias laut.
Terumbu karang terdiri atas polip-polip karang
dan organisme-organisme kecil lain yang hidup dalam koloni. Bila polip karang
mati, ia meninggalkan struktur yang keras membatu terdiri atas bahan mineral
mengandung kalsium (limestone). Terumbu karang dapat berfungsi sebagai
pelindung (shelter) untuk berbagai fauna yang hidup di dalam kompleks habitat
terumbu karang ini seperti sponge (sponges), akar bahar, kima, berbagai ikan
hias, ikan kerapu (grouper), anemone, teripang, bintang laut, lobster
(crustacea), penyu laut, ular laut, siput laut, moluska dan lain-lain.
Karakteristik yang paling mengemuka dari
ikan-ikan yang hidup di lingkungan habitat karang adalah keanekaragamannya
dalam hal jumlah species dan perbedaan morfologinya. Diperkirakan daerah
Indo-Pasifik memiliki ikan-ikan karang sebanyak 4000 species (sebesar 18 %)
dari ikan laut, jenis ikan -ikan ini hidup berasosiasi dengan habitat terumbu
karang, dan angka perkiraan ini cenderung meningkat dengan bertambahnya
survei-survei eksplorasi daerah habitat karang baru yang dilakukan. Tingginya
keanekaragaman (diversity) adalah karena pada kenyataannya kehidupan terumbu
karang menyediakan habitat yang sangat beragam, masing-masing dengan pasangan 2
spesies yang khas.
Demikian pula perbedaan preferensi terhadap
besar-kecilnya gelombang air, kuat arus, intensitas cahaya, jumlah algae dan
plankton serta kandungan bahan makanan, kelimpahan, bentuk dan varietas karang
membentuk gosong-gosong karang yang besar dan
tersebar di berbagai kawasan. Tempat-tempat semacam ini biasanya selain dihuni oleh sejumlah besar species ikan-ikan disukai pula oleh burung-burung laut yang memakan ikan dan hewan-hewan di habitat karang tersebut dan memperkaya kehidupan daerah terumbu karang. Kawasan habitat karang sering disamakan dengan hutan tropisnya lautan atau “rainforests of the ocean” sebagai tempat bermukim berbagai organisme laut yang beraneka ragam.
tersebar di berbagai kawasan. Tempat-tempat semacam ini biasanya selain dihuni oleh sejumlah besar species ikan-ikan disukai pula oleh burung-burung laut yang memakan ikan dan hewan-hewan di habitat karang tersebut dan memperkaya kehidupan daerah terumbu karang. Kawasan habitat karang sering disamakan dengan hutan tropisnya lautan atau “rainforests of the ocean” sebagai tempat bermukim berbagai organisme laut yang beraneka ragam.
Dari segenap organisme yang berhabitat di
terumbu karang, jenis-jenis ikan merupakan penghuni yang paling aktif. Mungkin
sekali lebih daripada komponen terumbu karang tunggal lainnya, keanekaragaman
ikan-ikan yang hidup di habitat karang ini memberikan peluang paling besar bagi
pakar dan pemerhati perikanan untuk mengamati betapa penting dan menariknya
ekologi terumbu karang.
1.2 Apakah karang itu?
Karang atau coral adalah hewan yang hidup di laut. Merupakan hewan-hewan yang pertumbuhannya yang sangat lambat. Hewan karang yang paling cepat pertumbuhannya, dapat tumbuh sampai 10 cm setahun sedangkan jenis karang lainnya hanya tumbuh beberapa mm saja.Hewan karang atau coral ini hidup berasosiasi dengan tanaman dan hewan di laut.
Karang atau coral adalah hewan yang hidup di laut. Merupakan hewan-hewan yang pertumbuhannya yang sangat lambat. Hewan karang yang paling cepat pertumbuhannya, dapat tumbuh sampai 10 cm setahun sedangkan jenis karang lainnya hanya tumbuh beberapa mm saja.Hewan karang atau coral ini hidup berasosiasi dengan tanaman dan hewan di laut.
Termasuk ke dalam golongan hewan-hewan karang
ini adalah Sponge, Polyp, Coral, Soft coral dan Sea Fans. Sponge merupakan
bentuk primitif hewan karang yang sangat sederhana yang hidup melekat secara
permanen pada suatu lokasi di laut (sessile). Terdapat sebanyak 5.000 sampai
10.000–an species sponge yang hidup di air laut. Badan sponge mempunyai ribuan
pori-pori yang memungkinkan air laut keluar dan masuk secara terus menerus yang
memberikan oksigen dan zat makanan bagi kehidupannya
maupun membawa sisa buangannya. Makanan sponge sebagai filter feeder adalah partikel organik plankton yang melayang di air laut dan tersaring lewat tubuhnya.
maupun membawa sisa buangannya. Makanan sponge sebagai filter feeder adalah partikel organik plankton yang melayang di air laut dan tersaring lewat tubuhnya.
Terdapat bermacam-macam karakteristik bentuk
ada yang padat, bercabang-cabang, bulat pipih, bentuk jari tangan, tebal dan
sebagainya. Hewan karang jenis ini disebut karang keras. Hewan karang dewasa
biasanya dapat memanjang dan menggerakkan tentakelnya tetapi tidak dapat
bergerak ke luar meninggalkan mangkuk (calyx) tempatnya menempel. Memang karang
tidak perlu bergerak berpindah tempat karena terlindungi calyxnya dan telah
tersedia makanan di dalam air laut di sekeliling tubuhnya yang penuh dengan
zat-zat organik terlarut serta zooplankton dan phytoplankton. Hewan karang
merupakan predator yang efektif memakan (mengisap, memerangkap dan menyerap) plankton
memakai tentakel dan lendir (mukus) dari tubuhnya.
tentakel
mulut
pharynx
coenocar
(penghubung
abtar polyp)
calyx
septa
mesenteries
theca
mulut
pharynx
coenocar
(penghubung
abtar polyp)
calyx
septa
mesenteries
theca
Selain jenis karang keras ada pula jenis
karang lunak atau “soft coral”. Karang lunak ini, seperti sea fingers dan sea
whips, tidak membentuk terumbu karang yang penuh dengan mineral kalsium.
Sebagian besar karang lunak dapat melakukan kegiatan makannya sepanjang hari
sementara coral keras hanya makan pada malam hari dengan menjulurkan badan dari
mangkuk (calyx) kerasnya dan memakan plankton (nocturnal plankton feast).
1.3 Hubungan simbiotik dengan algae
Hampir semua jenis keras, di dalam jaringan
tubuhnya terdapat sel tunggal tumbuhan hidup tumbuhan mikroskopis algae disebut
symbiotic algae atau zooxanthellae (merupakan hubungan simbiotik dengan
algae).Dengan kata lain, zooxanthellae adalah tumbuhan algae atau ganggang laut
yang menempel pada karang dan hidup bersimbiosis dengan karang yang
ditempelinya. Karang yang memiliki zooxanthellae ini disebut karang hermatipik
dan ada pula karang yang tidak memilikinya disebut karang ahermatipik. Karang
hermatipik yang bersimbiosis dengan algae inilah yang menghasilkan struktur
terumbu karang berkalsium 6 (CaCO3). Pembentukan struktur terumbu karang ini
dipengaruhi pula oleh kemampuan karang tersebut menyerap ion kalsium dari air
laut yang dijadikan rangka luar yang keras.
Hubungan simbiotik antara tumbuhan algae dengan hewan karang bersifat kompleks dan belum sepenuhnya dapat difahami.
Hubungan simbiotik antara tumbuhan algae dengan hewan karang bersifat kompleks dan belum sepenuhnya dapat difahami.
menyediakan zat makanan. Karang memakan sebagian besar karbohidrat dan oksigen sebagai nutrien yang diproduksi oleh zooxanthellae dengan proses fotosintesis, karena itu zooxanthellae memerlukan kecerahan air yang cukup agar dapat memanfaatkan sinar matahari dalam proses fotosintesis. Sementara polyp menyediakan akses yang cukup untuk mesuknya sinar matahari bagi zooxanthellae.
1.4 Koloni karang
Sejumlah besar (ribuan) individu polyp hidup
saling menempel membentuk satu koloni. Dalam koloni polyp, setiap individu yang
berdekatan saling berhubungan dengan jaringan penghubung termasuk juga bagian
perutnya. Dengan demikian bila satu individu makan maka berarti keseluruhan
polyp dalam koloni tersebut makan pula. Koloni ini disebut sebagai “coral head”
atau “brain coral” dan termasuk jenis karang keras. Pada siang hari yang
terlihat hanyalah kerangka kerasnya saja sehingga seringkali hewan yang lunak
di dalam kerangkanya yang keras ini keliru disangka sebagai batu karang yang
telah mati.
1.5 Jenis terumbu karang (Reefs)
Terumbu karang merupakan hasil proses
penimbunan rangka hewan karang dalam kurun waktu yang berabad-abad lamanya.
Terumbu karang yang ada dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu:
• Fringing reefs. Terumbu karang yang terbentuk memanjang di sepanjang pinggiran
pantai. Terumbu karang tipe ini terdapat di daerah continental shelf di laut dengan
kedalaman air yang dangkal.
• Barrier reefs. Terumbu karang tumbuh sejajar garis pantai akan tetapi terletak jauh
ketengah laut, biasanya terpisah dari daratan dengan laguna (lagoon), bagian laut yang
dalam. Disebut barrier karena membentuk batas antara laguna dan laut lepas.
• Coral Atolls. Terumbu karang berbentuk cincin yang tumbuh di atas gunung berapi yang tua dan tenggelam di laut. Menurut teoriDarwin dalam proses pembentukan karang atol
mula-mula karang tumbuh sebagai sebagai fringing reef di bagian yang dangkal
mengelilingi suatu pulau vulkanik. Kemudian secara alamiah perlahan-lahan pulau
tersebut tenggelam dan terumbu karang tetap meneruskan pertumbuhannya makin ke
atas, sel baru tumbuh di atas sel yang mati, sampai akhirnya hanya terumbu
karangnya saja yang tersisa. Bila pulau vulkaniknya tenggelam seluruhnya maka
akan tersisa atol melingkar mengelilingi laguna.
• Fringing reefs. Terumbu karang yang terbentuk memanjang di sepanjang pinggiran
pantai. Terumbu karang tipe ini terdapat di daerah continental shelf di laut dengan
kedalaman air yang dangkal.
• Barrier reefs. Terumbu karang tumbuh sejajar garis pantai akan tetapi terletak jauh
ketengah laut, biasanya terpisah dari daratan dengan laguna (lagoon), bagian laut yang
dalam. Disebut barrier karena membentuk batas antara laguna dan laut lepas.
• Coral Atolls. Terumbu karang berbentuk cincin yang tumbuh di atas gunung berapi yang tua dan tenggelam di laut. Menurut teori
1.6 Di mana karang tumbuh?
Agar dapat memahami
mengapa karang dapat hidup dengan kekayaan keaneka ragaman biotanya, perlu
diingat beberapa konsep sederhana berikut ini. Pertama tumbuhan dan hewan harus
memperoleh kebutuhan dasarnya agar dapat hidup dan mempertahankan dirinya.
1). Perlu nutrien yang cukup dari sekelilingnya.
2). Harus dapat bernafas, mengambil oksigen dan mengeluarkan zat asam arang.
3). Harus bisa menghindarkan diri dari predatornya, dan
4). Harus dapat berkembang biak.
Kedua, setiap jenis hewan yang terlihat di terumbu mempunyaigaya hidup tersendiri untuk dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidupnya dengan caranya yang tersendiri pula. Dan yang ketiga,
bentuk penampakan luar tumbuhan dan hewan menunjukkan dengan jelas bagaimana
mereka mampu hidup beradaptasi dengan lingkungan habitatnya.
1). Perlu nutrien yang cukup dari sekelilingnya.
2). Harus dapat bernafas, mengambil oksigen dan mengeluarkan zat asam arang.
3). Harus bisa menghindarkan diri dari predatornya, dan
4). Harus dapat berkembang biak.
Kedua, setiap jenis hewan yang terlihat di terumbu mempunyai
Ekosistem karang merupakan suatu ekosistem
khas daerah tropik di perairan dengan temperatur tropis atau subtropis dan
terletak antara 30 derajat lintang utara dan 30 derajat lintang selatan
ekuator. Karang tumbuh dan berkembang di laut tropis pada tempat yang relatif
dangkal, hangat dan umumnya dekat dengan pantai. Karang tumbuh pada daerah yang
lautnya cukup jernih, temperatur air laut antara 15 30 Habitat hidup karang
memerlukan penetrasi cahaya yang cukup dan kedalaman yang sesuai yaitu antara 1
30 m, gelombang atau ombak tidak terlalu besar demikian pula perbedaan tinggi
pasang dan surut.
Di Indonesia karang tumbuh tersebar dari
propinsi Aceh (NAD) hingga Papua seluas sekitar 60 sampai 85 ribu km2. Sayang
telah banyak sekali yang rusak. Beberapa tempat terkenal karena kehidupan
karangnya dan yang saat ini telah mengalami kerusakan antara lain Kepulauan
Seribu, kawasan Taman Wisata Sangalaki, kawasan terumbu karang dan atol Pulau
Maratua, Pulau Derawan, Pulau Panjang di Kalimantan. Di Bunaken, Sulawesi Utara
terdapat taman wisata bahari yang masih baik habitat karangnya.
1.7 Bagaimana reproduksi karang?
Karena hewan karang tumbuhnya lambat dan
sepanjang hidupnya melekat pada substrat dasar laut, maka hewan tersebut
menghadapi tantangan yang besar untuk mempertahankan ruang hidup dalam
persaingan dengan organisme lain yang lebih bebas bergerak. Setelah mendapatkan
lokasi hidup yang nyaman hewan karang perlu untuk bisa membentuk koloni
secepatnya melingkupi areal yang tersedia. Untuk memenuhinya, karang polyp
memperbanyak individu per koloni. Hal ini dilakukan individu polyp dengan
membelah diri membentuk individu yang baru. Ia harus mampu pula untuk membentuk
koloni baru di lingkungan lain. Hal ini dilakukan dengan proses reproduksi
dengan melepaskan telur dan sperma dalam air selama masa spawning massal.
Segera setelah sel telur dibuahi, terbentuk
larva “planula” yang melayang dalam air sebagai bagian plankton, terbawa arus
mencari substrat yang sesuai untuk ditempeli dan tumbuh menjadi polyp dewasa.
Dengan cara reproduksi yang berbeda inilah hewan karang berkembang secara
maksimal berkompetisi untuk menguasai ruang terumbu karang yang ada. 1.8
Manfaat karang bagi manusia
Karang memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia, seperti makanan, perlindungan, obat-obatan, tempat rekreasi dan pariwisata. Habitat karang menghasilkan berbagai jenis ikan yang dapat dikonsumsi sebagai makanan atau untuk dijadikan ikan hias.
Dalam keadaan yang sehat terumbu karang dapat menghasilkan 15 36 ton ikan per km2 per tahunnya.
Karang memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia, seperti makanan, perlindungan, obat-obatan, tempat rekreasi dan pariwisata. Habitat karang menghasilkan berbagai jenis ikan yang dapat dikonsumsi sebagai makanan atau untuk dijadikan ikan hias.
Dalam keadaan yang sehat terumbu karang dapat menghasilkan 15 36 ton ikan per km2 per tahunnya.
Di Filipina misalnya
perikanan karangnya menghasilkan pendapatan sebesar US $ 1 milyar bagi lebih
dari satu juta nelayan kecil. Di Amerika tepatnya California pakar obat-obatan telah
mengembangkan obat pereda rasa sakit (pain-killing drug) dari racun sejenis
siput yang hidup di habitat karang. Kerangka kapur dari terumbu karang dapat
dijadikan bahan substitusi untuk merekonstruksi tulang manusia yang rusak.
Terumbu karang merupakan perlindungan alami (natural barrier) perairan pantai
terhadap gelombang badai yang datang dari laut. Berfungsi meredam energi
gelombang dan mengurangi erosi dan kerusakan pantai akibat kerasnya gelombang.
Sebagai daerah wisata bahari, terumbu karang merupakan tempat yang sangat menawan untuk kegiatan selam dan sebagai panorama dalam laut. Di tempat-tempat dengan kondisi terumbu karang yang sehat dan bagus industri pariwisata dapat berkembang pesat dan menghidupi masyarakat pesisir dengan berbagai lapangan pekerjaan (pemandu wisata, kursus renang-selam, tamasya laut dan sebagainya).
Sebagai daerah wisata bahari, terumbu karang merupakan tempat yang sangat menawan untuk kegiatan selam dan sebagai panorama dalam laut. Di tempat-tempat dengan kondisi terumbu karang yang sehat dan bagus industri pariwisata dapat berkembang pesat dan menghidupi masyarakat pesisir dengan berbagai lapangan pekerjaan (pemandu wisata, kursus renang-selam, tamasya laut dan sebagainya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar