Rabu, 05 Juni 2013

Terumbu Karang

1. DESKRIPSI KARANG DAN HABITATNYA
1.1 Pengertian ekosistem habitat karang

karang01Terumbu karang atau coral reefs adalah habitat sistem kehidupan biota laut yang hangat, jernih, tidak dalam, yang kaya dengan keanekaragaman hayati. Struktur terumbu karang merupakan salah satu ekosistem tertua di dunia. Telah ada sejak kira-kira 459 juta tahun yang lalu, mulai dari terbentuknya algae hijau-biru kemudian sponge dan coral. Great Barier Reef yang terkenal merupakan gugus terumbu karang yang relatif muda, terbentuk hanya sekitar 18 juta tahun yang lalu. Daerah habitat karang mempunyai produktivitas dan ke-anekaragaman jenis fauna yang tinggi. Di samping itu ekosistem terumbu karang juga merupakan tempat hidup, tempat mencari makan (feeding ground), daerah asuhan (nursery ground) dan tempat memijah (spawning ground) untuk berbagai biota laut yang antara lain adalah ikan karang. Ikan karang banyak dimanfaatkan sebagai makanan maupun dijadikan ikan hias laut.
Terumbu karang terdiri atas polip-polip karang dan organisme-organisme kecil lain yang hidup dalam koloni. Bila polip karang mati, ia meninggalkan struktur yang keras membatu terdiri atas bahan mineral mengandung kalsium (limestone). Terumbu karang dapat berfungsi sebagai pelindung (shelter) untuk berbagai fauna yang hidup di dalam kompleks habitat terumbu karang ini seperti sponge (sponges), akar bahar, kima, berbagai ikan hias, ikan kerapu (grouper), anemone, teripang, bintang laut, lobster (crustacea), penyu laut, ular laut, siput laut, moluska dan lain-lain. 
Karakteristik yang paling mengemuka dari ikan-ikan yang hidup di lingkungan habitat karang adalah keanekaragamannya dalam hal jumlah species dan perbedaan morfologinya. Diperkirakan daerah Indo-Pasifik memiliki ikan-ikan karang sebanyak 4000 species (sebesar 18 %) dari ikan laut, jenis ikan -ikan ini hidup berasosiasi dengan habitat terumbu karang, dan angka perkiraan ini cenderung meningkat dengan bertambahnya survei-survei eksplorasi daerah habitat karang baru yang dilakukan. Tingginya keanekaragaman (diversity) adalah karena pada kenyataannya kehidupan terumbu karang menyediakan habitat yang sangat beragam, masing-masing dengan pasangan 2 spesies yang khas.
Demikian pula perbedaan preferensi terhadap besar-kecilnya gelombang air, kuat arus, intensitas cahaya, jumlah algae dan plankton serta kandungan bahan makanan, kelimpahan, bentuk dan varietas karang membentuk gosong-gosong karang yang besar dan
tersebar di berbagai kawasan. Tempat-tempat semacam ini biasanya selain dihuni oleh sejumlah besar species ikan-ikan disukai pula oleh burung-burung laut yang memakan ikan dan hewan-hewan di habitat karang tersebut dan memperkaya kehidupan daerah terumbu karang. Kawasan habitat karang sering disamakan dengan hutan tropisnya lautan atau “rainforests of the ocean” sebagai tempat bermukim berbagai organisme laut yang beraneka ragam.
Dari segenap organisme yang berhabitat di terumbu karang, jenis-jenis ikan merupakan penghuni yang paling aktif. Mungkin sekali lebih daripada komponen terumbu karang tunggal lainnya, keanekaragaman ikan-ikan yang hidup di habitat karang ini memberikan peluang paling besar bagi pakar dan pemerhati perikanan untuk mengamati betapa penting dan menariknya ekologi terumbu karang.
1.2 Apakah karang itu?

Karang atau coral adalah hewan yang hidup di laut. Merupakan hewan-hewan yang pertumbuhannya yang sangat lambat. Hewan karang yang paling cepat pertumbuhannya, dapat tumbuh sampai 10 cm setahun sedangkan jenis karang lainnya hanya tumbuh beberapa mm saja.Hewan karang atau coral ini hidup berasosiasi dengan tanaman dan hewan di laut.
Termasuk ke dalam golongan hewan-hewan karang ini adalah Sponge, Polyp, Coral, Soft coral dan Sea Fans. Sponge merupakan bentuk primitif hewan karang yang sangat sederhana yang hidup melekat secara permanen pada suatu lokasi di laut (sessile). Terdapat sebanyak 5.000 sampai 10.000–an species sponge yang hidup di air laut. Badan sponge mempunyai ribuan pori-pori yang memungkinkan air laut keluar dan masuk secara terus menerus yang memberikan oksigen dan zat makanan bagi kehidupannya
maupun membawa sisa buangannya. Makanan sponge sebagai filter feeder adalah partikel organik plankton yang melayang di air laut dan tersaring lewat tubuhnya.
Ada pula individu karang yang disebut polyp. Polyp ini berbentuk seperti kantong berlapis dengan sebuah bukaan celah dikelilingi sejumlah tentakel untuk mengambil makanan dan membuang sisa-sisanya bersamaan dengan keluar masuknya air laut. Setiap individu polyp yang hidup tumbuh di dalam bentuk mangkuk keras (calyx) sambil membentuk rangka kapur (CaCO3) yang ditumpuk di bawahnya. Semakin lamatumpukan lapisan kapur ini semakin tebal sementara polyp yang hidup tetap menempel dibagian atasnya.
Terdapat bermacam-macam karakteristik bentuk ada yang padat, bercabang-cabang, bulat pipih, bentuk jari tangan, tebal dan sebagainya. Hewan karang jenis ini disebut karang keras. Hewan karang dewasa biasanya dapat memanjang dan menggerakkan tentakelnya tetapi tidak dapat bergerak ke luar meninggalkan mangkuk (calyx) tempatnya menempel. Memang karang tidak perlu bergerak berpindah tempat karena terlindungi calyxnya dan telah tersedia makanan di dalam air laut di sekeliling tubuhnya yang penuh dengan zat-zat organik terlarut serta zooplankton dan phytoplankton. Hewan karang merupakan predator yang efektif memakan (mengisap, memerangkap dan menyerap) plankton memakai tentakel dan lendir (mukus) dari tubuhnya.
tentakel
mulut
pharynx
coenocar
(penghubung
abtar polyp)
calyx
septa
mesenteries
theca
Selain jenis karang keras ada pula jenis karang lunak atau “soft coral”. Karang lunak ini, seperti sea fingers dan sea whips, tidak membentuk terumbu karang yang penuh dengan mineral kalsium. Sebagian besar karang lunak dapat melakukan kegiatan makannya sepanjang hari sementara coral keras hanya makan pada malam hari dengan menjulurkan badan dari mangkuk (calyx) kerasnya dan memakan plankton (nocturnal plankton feast).
1.3 Hubungan simbiotik dengan algae
Hampir semua jenis keras, di dalam jaringan tubuhnya terdapat sel tunggal tumbuhan hidup tumbuhan mikroskopis algae disebut symbiotic algae atau zooxanthellae (merupakan hubungan simbiotik dengan algae).Dengan kata lain, zooxanthellae adalah tumbuhan algae atau ganggang laut yang menempel pada karang dan hidup bersimbiosis dengan karang yang ditempelinya. Karang yang memiliki zooxanthellae ini disebut karang hermatipik dan ada pula karang yang tidak memilikinya disebut karang ahermatipik. Karang hermatipik yang bersimbiosis dengan algae inilah yang menghasilkan struktur terumbu karang berkalsium 6 (CaCO3). Pembentukan struktur terumbu karang ini dipengaruhi pula oleh kemampuan karang tersebut menyerap ion kalsium dari air laut yang dijadikan rangka luar yang keras.
Hubungan simbiotik antara tumbuhan algae dengan hewan karang bersifat kompleks dan belum sepenuhnya dapat difahami.
Para pakar coral percaya bahwa aspek terpenting hubungan simbiotik ini adalah bahwa antara polyp dan simbiotik algae terjadi saling
menyediakan zat makanan. Karang memakan sebagian besar karbohidrat dan oksigen sebagai nutrien yang diproduksi oleh zooxanthellae dengan proses fotosintesis, karena itu zooxanthellae memerlukan kecerahan air yang cukup agar dapat memanfaatkan sinar matahari dalam proses fotosintesis. Sementara polyp menyediakan akses yang cukup untuk mesuknya sinar matahari bagi zooxanthellae.
1.4 Koloni karang
Sejumlah besar (ribuan) individu polyp hidup saling menempel membentuk satu koloni. Dalam koloni polyp, setiap individu yang berdekatan saling berhubungan dengan jaringan penghubung termasuk juga bagian perutnya. Dengan demikian bila satu individu makan maka berarti keseluruhan polyp dalam koloni tersebut makan pula. Koloni ini disebut sebagai “coral head” atau “brain coral” dan termasuk jenis karang keras. Pada siang hari yang terlihat hanyalah kerangka kerasnya saja sehingga seringkali hewan yang lunak di dalam kerangkanya yang keras ini keliru disangka sebagai batu karang yang telah mati.
1.5 Jenis terumbu karang (Reefs)
Terumbu karang merupakan hasil proses penimbunan rangka hewan karang dalam kurun waktu yang berabad-abad lamanya. Terumbu karang yang ada dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu:
• Fringing reefs. Terumbu karang yang terbentuk memanjang di sepanjang pinggiran
pantai. Terumbu karang tipe ini terdapat di daerah continental shelf di laut dengan
kedalaman air yang dangkal.
• Barrier reefs. Terumbu karang tumbuh sejajar garis pantai akan tetapi terletak jauh
ketengah laut, biasanya terpisah dari daratan dengan laguna (lagoon), bagian laut yang
dalam. Disebut barrier karena membentuk batas antara laguna dan laut lepas.
• Coral Atolls. Terumbu karang berbentuk cincin yang tumbuh di atas gunung berapi yang tua dan tenggelam di laut. Menurut teori Darwin dalam proses pembentukan karang atol mula-mula karang tumbuh sebagai sebagai fringing reef di bagian yang dangkal mengelilingi suatu pulau vulkanik. Kemudian secara alamiah perlahan-lahan pulau tersebut tenggelam dan terumbu karang tetap meneruskan pertumbuhannya makin ke atas, sel baru tumbuh di atas sel yang mati, sampai akhirnya hanya terumbu karangnya saja yang tersisa. Bila pulau vulkaniknya tenggelam seluruhnya maka akan tersisa atol melingkar mengelilingi laguna.
1.6 Di mana karang tumbuh?
karang02Agar dapat memahami mengapa karang dapat hidup dengan kekayaan keaneka ragaman biotanya, perlu diingat beberapa konsep sederhana berikut ini. Pertama tumbuhan dan hewan harus memperoleh kebutuhan dasarnya agar dapat hidup dan mempertahankan dirinya.
1). Perlu nutrien yang cukup dari sekelilingnya.
2). Harus dapat bernafas, mengambil oksigen dan mengeluarkan zat asam arang.
3). Harus bisa menghindarkan diri dari predatornya, dan
4). Harus dapat berkembang biak.
Kedua, setiap jenis hewan yang terlihat di terumbu mempunyai gaya hidup tersendiri untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya dengan caranya yang tersendiri pula. Dan yang ketiga, bentuk penampakan luar tumbuhan dan hewan menunjukkan dengan jelas bagaimana mereka mampu hidup beradaptasi dengan lingkungan habitatnya.
Ekosistem karang merupakan suatu ekosistem khas daerah tropik di perairan dengan temperatur tropis atau subtropis dan terletak antara 30 derajat lintang utara dan 30 derajat lintang selatan ekuator. Karang tumbuh dan berkembang di laut tropis pada tempat yang relatif dangkal, hangat dan umumnya dekat dengan pantai. Karang tumbuh pada daerah yang lautnya cukup jernih, temperatur air laut antara 15 30 Habitat hidup karang memerlukan penetrasi cahaya yang cukup dan kedalaman yang sesuai yaitu antara 1 30 m, gelombang atau ombak tidak terlalu besar demikian pula perbedaan tinggi pasang dan surut.
Di Indonesia karang tumbuh tersebar dari propinsi Aceh (NAD) hingga Papua seluas sekitar 60 sampai 85 ribu km2. Sayang telah banyak sekali yang rusak. Beberapa tempat terkenal karena kehidupan karangnya dan yang saat ini telah mengalami kerusakan antara lain Kepulauan Seribu, kawasan Taman Wisata Sangalaki, kawasan terumbu karang dan atol Pulau Maratua, Pulau Derawan, Pulau Panjang di Kalimantan. Di Bunaken, Sulawesi Utara terdapat taman wisata bahari yang masih baik habitat karangnya.
1.7 Bagaimana reproduksi karang?
Karena hewan karang tumbuhnya lambat dan sepanjang hidupnya melekat pada substrat dasar laut, maka hewan tersebut menghadapi tantangan yang besar untuk mempertahankan ruang hidup dalam persaingan dengan organisme lain yang lebih bebas bergerak. Setelah mendapatkan lokasi hidup yang nyaman hewan karang perlu untuk bisa membentuk koloni secepatnya melingkupi areal yang tersedia. Untuk memenuhinya, karang polyp memperbanyak individu per koloni. Hal ini dilakukan individu polyp dengan membelah diri membentuk individu yang baru. Ia harus mampu pula untuk membentuk koloni baru di lingkungan lain. Hal ini dilakukan dengan proses reproduksi dengan melepaskan telur dan sperma dalam air selama masa spawning massal.
Segera setelah sel telur dibuahi, terbentuk larva “planula” yang melayang dalam air sebagai bagian plankton, terbawa arus mencari substrat yang sesuai untuk ditempeli dan tumbuh menjadi polyp dewasa. Dengan cara reproduksi yang berbeda inilah hewan karang berkembang secara maksimal berkompetisi untuk menguasai ruang terumbu karang yang ada. 1.8 Manfaat karang bagi manusia
Karang memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia, seperti makanan, perlindungan, obat-obatan, tempat rekreasi dan pariwisata. Habitat karang menghasilkan berbagai jenis ikan yang dapat dikonsumsi sebagai makanan atau untuk dijadikan ikan hias.
Dalam keadaan yang sehat terumbu karang dapat menghasilkan 15 36 ton ikan per km2 per tahunnya.
karang03Di Filipina misalnya perikanan karangnya menghasilkan pendapatan sebesar US $ 1 milyar bagi lebih dari satu juta nelayan kecil. Di Amerika tepatnya California pakar obat-obatan telah mengembangkan obat pereda rasa sakit (pain-killing drug) dari racun sejenis siput yang hidup di habitat karang. Kerangka kapur dari terumbu karang dapat dijadikan bahan substitusi untuk merekonstruksi tulang manusia yang rusak. Terumbu karang merupakan perlindungan alami (natural barrier) perairan pantai terhadap gelombang badai yang datang dari laut. Berfungsi meredam energi gelombang dan mengurangi erosi dan kerusakan pantai akibat kerasnya gelombang.

Sebagai daerah wisata bahari, terumbu karang merupakan tempat yang sangat menawan untuk kegiatan selam dan sebagai panorama dalam laut. Di tempat-tempat dengan kondisi terumbu karang yang sehat dan bagus industri pariwisata dapat berkembang pesat dan menghidupi masyarakat pesisir dengan berbagai lapangan pekerjaan (pemandu wisata, kursus renang-selam, tamasya laut dan sebagainya).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar