Rabu, 05 Juni 2013

SEJARAH ALAT TANGKAP TRAWL

Kata ‘trawl’ sendiri berasal dari kata ‘troler’ bahasa perancis dan bahasa inggris  ‘trailing’  yang mempunyai arti bersamaan ,dapat diterjemahkan dengan arti bahasa Indonesia dengan kata ‘tarik’ ataupun ‘seraya menarik’.
Tidak diketahui pasti alat tangkap ini berasal dari mana. namun banyak para ahli menyatakan bahwa alat tangkap ini termasuk alat tangkap yang  sudah lama digunakan di eropa barat. dan banyak digunakan didaerah pantai dan lepas pantai . Pada abad 16 dan 17 disepanjang pantai perancis , alat ini telah berkembang walaupun pada mulanya hanya ditarik dengan menggunakan perahu layar.
Tetapi trawl berkembang dari semakin banyaknya kebutuhan dari manusia akan makanan, manusia terlebiuh dahulu mencari ikan dengan cara menangkap dengan tangan karena manusia terus berkembang maka digunakanlah alat yang berupa serok yang terbuat dari bambu yang dianyam. 
Akan tetapi pemikiran manusia mulai berkembang dan mulailah manusia menggunakan jaring yang diberikan lis atau kerangka sehingga berbentuk seperti serok dan penggunaannya dengan cara didorong.
Namun dengan cara itu hanya dapat dilakukan pada perairan yang dangkal  maka ditambahkanlah tangkai sehingga jangkauan yang didapat lebih jauh lagi  sehingga hasil tangkapan lebih banyak 

Gambar 2.Jaring yang diberi lis/ kerangka sehingga berbentuk serok
Gambar 3. Serok yang diopersikan dengan alat Bantuan  perahu




Tapi sebelumnya dredge ( penggaruk) yang digunakan untuk mengambil kerang kerangan dan remis merupakan hasil perkembangan dari stownet tarik.

Gambar Alat penggaruk pada dasar perairan
Model peralatan yang digunakan ini dianggap merupakan pendahulu dari pada jaring trawl yang menjadi salah satu alat yang lama diantara seluruh peralatan yang digunakan pada saat ini.
Ikan-ikan dasar juga tertangkap oleh dredge tetapi sedikit sekali ikan yang masuk didalamnya hanya ikan yang nilai ekonomis rendah saja. dredge telah di kembangkan secara khusus untuk menangkap ikan pipih saja.
Cara kerja yang digunakan sama dengan waktu menggaruk kerang-kerangan yaitu ; bingkai yang membuka mulut jaring dan peralatan khusus sejenis garpu penggaruk untuk menggali dan mengangkat kerang-kerangan.          










Gambar Jaring penggaruk yang digunakan untuk manangkap ikan pipih dan kerang
Awal mulanya digunakan dan dioperasikan pada daerah pantai dan ditarik oleh tenaga manusia. dan semakin lama nelanyan mulai berkembang  maka digunakan perahu layar. Akan tetapi ada kekurangan dari perahu layar ini yakni dalam pengoperasiannya memerlukan angin yang cukup kencang agar dalam penarikan  alat tangkap ini lebih cepat.
                  

   














Gambar Jaring penggaruk yang dioperasikan dengan ditarik manusia

Awalnya trawl terbentuk dari perpaduan antara serok yang dioperasikan dengan perahu dan dengan dredge ( penggaruk ) yang dioperasikan nelayan dipinggir pantai. Dan kemudian dioperasikan dengan perahu layar yang ditarik dari sisi lebar kapal akan tetapi cara ini pun banyak mengalami hambatan seperti jaring yang digunakan untuk menangkap ikan tersangkut pada batu karang.
Cara untuk membuka jaring tarik secara horisontal dikembangkan lagi dengan mengunakan otter board. Otter board adalah papan yang dipasang pada sisi jaring trawl secara horisontal.  










Gambar jaring penggaruk  yang dioperasikan dengan perahu layar.
Kemajuan yang luar biasa  yang terjadi dalam bidang ini terjadi sejak tahun 1920, Capt. Johan Von Eitzen dari Hamberg mendapatkan ide untuk menempatkan otter board pada tali utama trawl. Board ini mempertahankan kedudukannya seperti layang–layang diatas mulut jaring  yang terbuka, lalu menghalangi penyebaran mendatar dari  board yang melintang dan membuat tali utama jaring jauh dibawah kecepatan tarikan. Dengan cara ini diperoleh bawah mulut jaring dapat terbuka lebih luas secara vertikal daripada sebelumnya.

          
     











Gambar 8. Jaring trawl yang dilenggakapi other board

Ada pun perkembangan bentuk dari botton trawl untuk menangkap ikan hering. Akan terlihat lebar mulut jaring pada saat selanjutnya menjadi lebih besar dari pada tahun- tahun sebelumnya dengan cara menari otther board sisi kedepan dan  dalam arah vertikal meniru kedudukan layang-layang   











Gambar 9. Perkembangan bottom trawl sekitar pada tahun 1895






















Ganbar 10. Perubahan pada tahun 1921 dan 1925


















Gambar 11. Perkembangan trawl jerman pada tahun 1930



























Gambar 12.  Perkembanggan tawl sekitar tahun 1932 sampai 1956


Tidak ada komentar:

Posting Komentar