Kata ‘trawl’ sendiri berasal dari kata ‘troler’ bahasa perancis dan
bahasa inggris ‘trailing’ yang mempunyai arti bersamaan ,dapat
diterjemahkan dengan arti bahasa Indonesia dengan kata ‘tarik’ ataupun ‘seraya
menarik’.
Tidak diketahui pasti alat tangkap ini berasal dari mana. namun banyak
para ahli menyatakan bahwa alat tangkap ini termasuk alat tangkap yang sudah lama digunakan di eropa barat. dan
banyak digunakan didaerah pantai dan lepas pantai . Pada abad 16 dan 17 disepanjang
pantai perancis , alat ini telah berkembang walaupun pada mulanya hanya ditarik
dengan menggunakan perahu layar.
Tetapi trawl berkembang dari semakin banyaknya kebutuhan dari manusia akan makanan, manusia terlebiuh dahulu mencari ikan dengan cara menangkap dengan tangan karena manusia terus berkembang maka digunakanlah alat yang berupa serok yang terbuat dari bambu yang dianyam.
Akan tetapi pemikiran manusia mulai berkembang dan mulailah manusia
menggunakan jaring yang diberikan lis atau kerangka sehingga berbentuk seperti
serok dan penggunaannya dengan cara didorong.
Namun dengan cara itu hanya dapat dilakukan pada perairan yang
dangkal maka ditambahkanlah tangkai
sehingga jangkauan yang didapat lebih jauh lagi
sehingga hasil tangkapan lebih banyak
Gambar 2.Jaring yang diberi lis/ kerangka sehingga berbentuk serok
Gambar 3. Serok yang diopersikan dengan alat Bantuan perahu
Tapi sebelumnya dredge ( penggaruk) yang digunakan untuk mengambil kerang
kerangan dan remis merupakan hasil perkembangan dari stownet tarik.
Gambar Alat penggaruk pada dasar perairan
Model peralatan yang digunakan ini dianggap merupakan pendahulu dari pada
jaring trawl yang menjadi salah satu alat yang lama diantara seluruh peralatan
yang digunakan pada saat ini.
Ikan-ikan dasar juga tertangkap oleh dredge tetapi sedikit sekali ikan
yang masuk didalamnya hanya ikan yang nilai ekonomis rendah saja. dredge telah
di kembangkan secara khusus untuk menangkap ikan pipih saja.
Cara kerja yang digunakan sama dengan
waktu menggaruk kerang-kerangan yaitu ; bingkai yang membuka mulut jaring dan
peralatan khusus sejenis garpu penggaruk untuk menggali dan mengangkat
kerang-kerangan.
Gambar
Jaring penggaruk yang digunakan untuk manangkap ikan pipih dan kerang
Awal mulanya digunakan dan dioperasikan pada daerah
pantai dan ditarik oleh tenaga manusia. dan semakin lama nelanyan mulai
berkembang maka digunakan perahu layar.
Akan tetapi ada kekurangan dari perahu layar ini yakni dalam pengoperasiannya
memerlukan angin yang cukup kencang agar dalam penarikan alat tangkap ini lebih cepat.
Gambar
Jaring penggaruk yang dioperasikan dengan ditarik manusia
Awalnya trawl terbentuk dari perpaduan antara serok yang dioperasikan
dengan perahu dan dengan dredge ( penggaruk ) yang dioperasikan nelayan
dipinggir pantai. Dan kemudian dioperasikan dengan perahu layar yang ditarik
dari sisi lebar kapal akan tetapi cara ini pun banyak mengalami hambatan
seperti jaring yang digunakan untuk menangkap ikan tersangkut pada batu karang.
Cara untuk membuka jaring tarik secara
horisontal dikembangkan lagi dengan mengunakan otter board. Otter board adalah
papan yang dipasang pada sisi jaring trawl secara horisontal.
Gambar jaring penggaruk yang dioperasikan dengan perahu layar.
Kemajuan yang luar biasa yang terjadi dalam bidang ini terjadi sejak
tahun 1920, Capt. Johan Von Eitzen dari Hamberg mendapatkan ide untuk
menempatkan otter board pada tali utama trawl. Board ini mempertahankan kedudukannya
seperti layang–layang diatas mulut jaring
yang terbuka, lalu menghalangi penyebaran mendatar dari board yang melintang dan membuat tali utama
jaring jauh dibawah kecepatan tarikan. Dengan cara ini diperoleh bawah mulut
jaring dapat terbuka lebih luas secara vertikal daripada sebelumnya.
Gambar 8. Jaring trawl yang dilenggakapi other board
Gambar 9. Perkembangan bottom trawl
sekitar pada tahun 1895
Ganbar 10. Perubahan pada tahun 1921 dan
1925
Gambar 11. Perkembangan trawl jerman
pada tahun 1930
Gambar 12. Perkembanggan tawl sekitar tahun 1932 sampai
1956
Tidak ada komentar:
Posting Komentar